Awal kisah kesukesannya di mulai semenjak ia berada di bangku sekolah dasar. Semenjak SD ia telah Memiliki jiwa seorang pebisnis
dengan menjual berbagai mainan di sekolahnya. Menginjak SMP ia Juga menjual baju di sekolahnya hingga menginjak SMA ia terus
berusaha dengan mengikuti berbagai jenis MLM hingga Asuransi. Baginya itu semua tidak membuatnya takut atau bahkan malu.
Nicholas berasal dari keluarga sederhana bahkan pernah dalam suatu periode dalam hidupnya, ayahnya sering mendapat cacian
karena meminjam uang kesana kemari. Ayah dan ibunya sering bertengkar karena masalah finansial. Bahkan ia terpaksa berbohong ke
guru lesnya dengan mengatakan bahwa uang lesnya terpakai olehnya padahal orang tuanya belum bias memberinya uang les tersebut.
Itulah mengapa ia tidak takut bahkan malu untuk berusaha mencari uang semenjak ia kecil. Awal mula ia menjadi eksportir ikan
bermula saat ia duduk di bangku SMA. Saat itu ia di beri ikan garra rufa oleh seorang temannya. Karena ia tidak begitu tertarik merawat
ikan maka ia pun berinisiatif untuk menjualnya di FJB kaskus. Setelah beberapa menit ia mengiklankannya, tawaran yang datang pun
cukup banyak. Ia pun berfikir untuk mencari penjual ikan tersebut yang murah dan menjualnya kembali. Dari situlah usahanya dimulai
sampai akhirnya ia dapat mengumpulkan uang hingga 10 juta di usianya yang baru 17 tahun. Namun kenyataan pahit ia terima karena
ia dinyatakan tidak naik kelas ke kelas 3 padahal sebelumnya ia mempunyai prestasi yang sangat membanggakan baik akademik
maupun non akademik.
isaat itulah ia sangat terpukul dan akhirnya ia pindah sekolah dan menggunakan uang 10 jutanya tersebut untuk mengurangi rasa
malunya kareana tidak naik kelas. Walau begitu ia tetap terus berusaha karena ia memiliki cita cita kuliah di Prasetiya Mulya Business
School BSD. Namun untuk kuliah disana biaya yang dibutuhkan tidaklah sedikit. Total biaya di semester 1 mencapai 100 juta rupiah.
Orangtuanya bahkan tidak sanggup dengan keinginan anaknya tersebut. Namun ia tidak menyerah, ia mulai belajar bagaimana menjadi
seorang eksportir. Cacian bahkan makian ia dapat dari orang orang yang dia datangi untuk belajar menjadi seorang eksportir. Tapi
akhirnya sedikit demi sedikit ia mulai bisa menjadi eksportir yang baik. Ia pun pernah ditipu oleh mitranya sendiri sebesar 30 juta
rupiah. Padahal uang itu adalah tabungannya untuk kuliah. Tapi bukan Nicholas apabila ia menyerah secepat itu hingga akhirnya saat
memasuki pendaftaran gelombang terakhir, uang 100 juta itupun terkumpul dan ia pun dapat kuliah
disana. Bukan hanya dapat kuliah dengan biaya sendiri namun dapat menjadi pengusaha muda yang sangat menginspirasi. Saya sendiri sangat termotivasi dengan kisah
perjalanan hidupnya, disaat ia sedang sangat terpuruk sekalipun ia masih bisa bangkit dan bahkan bisa kembali meraih puncak.
Seorang anak yang sudah mau berusaha semenjak ia kecil hanya demi mau membantu kedua orang tuanya. Seorang anak yang
mempunyai cita-cita dan berusaha dengan keras untuk dapat mencapai cita-citanya terebut walaupun itu terbilang mustahil. Namun
berkat kerja keras doa dan pantang menyerah, tidak ada yang tidak mungkin untuk dilakukan.