Minat Hamzah Izzulhaq buat buka usaha udah tampak sejak dia duduk di bangkus SMA. Usaha pertamanya adalah distributor buku
pelajaran. Dari menjadi distributor itu, ia mendapat penghasilan Rp 950 ribu selama enam bulan. Gak puas dengan satu usaha, Hamzah
mencoba peruntungan di usaha yang lain. Dia membuka usaha jual pulsa dan pembuatan PIN. Modal usahanya didapat dari hasil
tabungan. Sialnya, usahanya itu gulung tikar karena rugi terus. Seakan gak ada kata putus asa dalam kamus hidupnya, Hamzah
kemudian mulai lagi menjalankan usaha. Kali ini ia menjual snack dan roti. Usahanya kali ini cukup sukses.
Inspirasi buat buka bimbel datang ketika dia ambil bagian dalam komunitas bisnis pelajar. Saat itu, Hamzah ditawari waralaba bimbel
dari orang Bintang Solusi Mandiri. Hamzah Izzulhaq tertarik setelah baca prospektus dan laporan keuangan. Kemudian ia pun membujuk
ayahnya meminjam uang sebesar Rp 70 juta buat modal. Ditambah dengan tabungannya sebesar Rp 5 juta, Hamzah membeli waralaba
bimbel tersebut pada tahun 2011. Sebetulnya harga waralaba ini lebih mahal, sekitar Rp 175 jutaan. Tapi karena jago nawar, dia bisa cicil.
Kekurangannya diberikan bertahap tiap semester. Usaha bimbelnya pun berkembang. Keuntungan mengalir banyak ke kantong
Hamzah. Melihat potensinya ini, Hamzah lalu buka lima bimbel lagi. Setiap semester ia meraih omzet Rp 360 juta.
Walau udah menikmati untung ratusan juta, Hamzah Izzulhaq nyatanya masih mencari-cari usaha apa lagi yang bisa dikelola dan
menghasilkan cuan buat dia. Sampailah ia ke usaha pembuatan sofa bed yang berlokasi di Tangerang. Hamzah tertarik dengan usaha
tersebut. Ia pun kemudian membeli usaha yang berumur tiga bulan tersebut tahun 2011 dan menjalankannya sendiri. Ia mengambil
nama Picanto sebagai merek dagang sofa bed-nya. Hasilnya memuaskan. Tiap bulannya ia dapat omzet Rp 160 juta. Pada 2015, badan
hukum usaha sofa bed-nya pun diubah dari CV Hamasa ke PT Hamasa Indonesia.
Udah banyak uang dan sukses, ngapain lagi kuliah? Gak sedikit orang-orang punya pikiran demikian. Namun itu gak berlaku sama
Hamzah Izzulhaq. Ia melanjutkan pendidikannya dengan berkuliah di Universitas Darma Persada. Keputusan buat meneruskan kembali
pendidikan gak terlepas dari peran sang ibu. Ibunya yang pengin Hamzah dapat ilmu lebih banyak lagi.Dan apa yang dibilang ibunya
terbukti benar. Hamzah mengaku banyak belajar soal manajemen usaha dari bangku kuliah.
Hamzah Izzulhaq mengaku belajar banyak dari sosok Bob Sadino dan Walt Disney. Banyak buku-buku seputar pengusaha sukses yang
dibacanya, termasuk tentang Bob Sadino dan Walt Disney.
Ia paham buat menuju sukses itu pasti menemui kegagalan dulu. Namun, kegagalan tersebut gak lantas diratapi lalu kapok. Pengusaha-
pengusaha yang udah sukses itu justru belajar dari kegagalan dan bangkit lagi setelahnya.
Itulah tadi penggalan kisah Hamzah Izzulhaq, bos muda yang punya omzet ratusan juta tiap bulan. Kabar terakhir sih Hamzah mulai
terjun ke bisnis properti. Ia membangun perumahan Tasik Asri Village seluas 3.500 meter persegi di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Sekali lagi Hamzah membuktikan kalau dia gak bisa puas gitu aja. Mimpi dan ambisinya masih banyak yang perlu direalisasikan.